Rabu, 05 Desember 2012

Belajar Lebih Mudah Dimengerti dengan Teknik Mind Mapping


Banyak siswa gagal memahami materi pelajarannya. Menurut para ahli itu karena siswa tidak diajari dulu cara belajarnya. Seharusnya siswa diajari dulu cara belajar sehingga bisa paham pelajarannya.

Akibat tidak tahu cara belajar yang benar, belajar kadang menjadi beban buat sebagian besar pelajar. Padahal nilai bagus sangat dibutuhkan agar siswa lulus ujian atau naik kelas.

Tapi dengan teknik Mind Mapping, belajar bisa jadi sangat efektif dan tepat sasaran. Teknik Mind Mapping atau pemetaan pikiran atau peta pikiran bisa
memudahkan pelajar untuk memahami lebih jelas pelajarannya.

Teknik Mind Mapping pertama kali dipopuplerkan oleh seorang psikolog bernama Dr. Tony Buzzan pada tahun 1970 dan mulai dikenal di Indonesia sejak awal tahun 1990-an.

Teknik Mind Mapping ini mengandalkan gambar dan hubungan satu sama lain dengan menggunakan gambar, kata, angka, logika dan warna menjadi suatu cara yang unik.

Prinsip Mind Mapping adalah merangkum semua pelajaran dengan cara belajar yang tidak linier (atas ke bawah) tapi bercabang. Dengan adanya rangkuman maka memudahkan orang untuk menghapal dan mengerti.

Memulai belajar dengan Mind Mapping, awalnya dengan menentukan satu materi yang akan dipelajari dengan menggambar ditengah-tengah halaman kosong.

Misalnya sedang belajar galaksi, tulis kata galaksi di tengah-tengah dari sini mulai dibikin cabang-cabangnya. Cabang pertama misalnya apa itu galaksi, cabang kedua dimana itu galaksi, cabang ketiga apa saja yang termasuk galaksi.

Lalu dari cabang-cabang ini bisa berkembang lagi cabang-cabang lainnya di tiap cabang. Misalnya cabang pertama apa itu galaksi bertambah lagi cabangnya menjadi seperti apa bentuk galaksi. Begitu selanjutnya dengan cabang-cabang lainnya.

Dengan adanya peta pemikiran ini siswa jadi lebih mudah paham alur ceritanya. Ketika ada ujian dengan pertanyaan seperti apa bentuk galaksi, dia akan ingat letak cabang itu dimana.

Jadi materi pelajaran 20 halaman misalnya bisa dirangkum dalam satu halaman Mind Mapping.

Seberapa efektif belajar dengan Mind Mapping?

"Mind Mapping merupakan teknik belajar yang cukup efektif, dan bagi orang dengan gaya belajar visual maka mind mapping ini akan menjadi sangat membantu," ujar Vitriani Sumarlis, MSi, Psi saat dihubungi detikHealth, Selasa (12/4/2011).

Vitri menuturkan dengan Mind Mapping umumnya informasi yang kompleks akan diubah menjadi lebih sederhana dalam satu halaman saja, sehingga proses berpikirnya menjadi lebih sistematis.

Sementara itu bagi orang yang memiliki gaya belajar non-visual, Mind Mapping tetap bisa berguna misalnya dengan menggunakan bantuan auditori. Vitri mencontohkan salah satu muridnya yang lebih mudah memahami suatu informasi setelah diberikan Mind Mapping dengan bantuan auditori atau penjelasan dari gurunya.

"Mind Mapping ini juga sangat membantu untuk anak yang susah belajar," ujar Vitri yang juga menjadi psikolog di SD Pantara Jakarta.

Vitri mengungkapkan hal ini karena Mind Mapping membantu seseorang lebih gampang belajar dengan cara mengorganisir segala informasi yang diterimanya menjadi lebih ringkas, serta membuat hubungan antara satu informasi dengan informasi lainnya terlihat lebih jelas.

Misalnya seseorang ingin menjelaskan tentang makanan, maka ia bisa menarik garis ke samping untuk buah dan garis lainnya untuk sayuran. Nantinya sayuran dibagi lagi menjadi sayuran berdaun hijau dan sayuran tidak hijau.

Jadi kalau ada yang menyebutkan kata apel, anggur, kangkung atau bayam, maka seseorang akan lebih mudah mengkategorikannya dan mengklasifikasikan semua kata-kata tersebut secara umum dalam makanan.

Teknik belajar Mind Mapping ini bisa diajarkan sejak anak-anak misalnya pada saat anak kelas 3-4 sekolah dasar, mulailah diperkenalkan tapi dengan bantuan dan bimbingan dari guru karena anak belum mampu membuatnya sendiri.

"Diharapkan nanti jika anak memasuki kelas 4-5 sekolah dasar anak sudah bisa membuat Mapping sendiri meskipun masih dalam bentuk sederhana, karena inti dari Mind Mapping ini adalah memberikan konsep dan kerangka berpikir," ungkap Vitri.

Dalam Mind Mapping satu konsep yang umum atau besar akan dikembangkan ke turunannya yang lebih kecil, dan bagi orang yang kreatif dapat mewujudkannya menjadi suatu bentuk visualisasi yang menarik sehingga memudahkannya untuk belajar.

Vitri menjelaskan visualisasi yang terbentuk dari Mind Mapping ini akan membuat imajinasi seseorang menjadi lebih terwujud atau imajiner yang membuatnya lebih mudah mengerti serta bisa merangsang kemampuan kreativitas seseorang.

Agar lebih menarik dan mudah dimengerti sebaiknya seseorang membuat Mind Mapping dari suatu konsep dengan menggunakan beberapa warna, sehingga memudahkan ia untuk mempelajari suatu hal dengan melihat hubungan yang terbentuk dari kata kunci warna dan gambar yang ada.







"Meski begitu setiap metode belajar ada kelebihan dan kekurangannya. Kalau materinya tentang konsep maka Mind Mapping ini bagus, tapi kalau bukan hal-hal yang detail seperti hapalan angka-angka atau peristiwa-peristiwa sejarah maka Mind Mapping ini tidak terlalu bagus," ujarnya.

Untuk itu jika memiliki masalah dalam belajar atau sulit memahami suatu konsep, tak ada salahnya mencoba melakukan mind mapping (peta pikiran) sehingga informasi yang terkait dengan konsep tersebut lebih jelas terlihat dan memudahkan proses pemahaman.

Leave a Reply

Belajar Lebih Mudah Dimengerti dengan Teknik Mind Mapping


Banyak siswa gagal memahami materi pelajarannya. Menurut para ahli itu karena siswa tidak diajari dulu cara belajarnya. Seharusnya siswa diajari dulu cara belajar sehingga bisa paham pelajarannya.

Akibat tidak tahu cara belajar yang benar, belajar kadang menjadi beban buat sebagian besar pelajar. Padahal nilai bagus sangat dibutuhkan agar siswa lulus ujian atau naik kelas.

Tapi dengan teknik Mind Mapping, belajar bisa jadi sangat efektif dan tepat sasaran. Teknik Mind Mapping atau pemetaan pikiran atau peta pikiran bisa
memudahkan pelajar untuk memahami lebih jelas pelajarannya.

Teknik Mind Mapping pertama kali dipopuplerkan oleh seorang psikolog bernama Dr. Tony Buzzan pada tahun 1970 dan mulai dikenal di Indonesia sejak awal tahun 1990-an.

Teknik Mind Mapping ini mengandalkan gambar dan hubungan satu sama lain dengan menggunakan gambar, kata, angka, logika dan warna menjadi suatu cara yang unik.

Prinsip Mind Mapping adalah merangkum semua pelajaran dengan cara belajar yang tidak linier (atas ke bawah) tapi bercabang. Dengan adanya rangkuman maka memudahkan orang untuk menghapal dan mengerti.

Memulai belajar dengan Mind Mapping, awalnya dengan menentukan satu materi yang akan dipelajari dengan menggambar ditengah-tengah halaman kosong.

Misalnya sedang belajar galaksi, tulis kata galaksi di tengah-tengah dari sini mulai dibikin cabang-cabangnya. Cabang pertama misalnya apa itu galaksi, cabang kedua dimana itu galaksi, cabang ketiga apa saja yang termasuk galaksi.

Lalu dari cabang-cabang ini bisa berkembang lagi cabang-cabang lainnya di tiap cabang. Misalnya cabang pertama apa itu galaksi bertambah lagi cabangnya menjadi seperti apa bentuk galaksi. Begitu selanjutnya dengan cabang-cabang lainnya.

Dengan adanya peta pemikiran ini siswa jadi lebih mudah paham alur ceritanya. Ketika ada ujian dengan pertanyaan seperti apa bentuk galaksi, dia akan ingat letak cabang itu dimana.

Jadi materi pelajaran 20 halaman misalnya bisa dirangkum dalam satu halaman Mind Mapping.

Seberapa efektif belajar dengan Mind Mapping?

"Mind Mapping merupakan teknik belajar yang cukup efektif, dan bagi orang dengan gaya belajar visual maka mind mapping ini akan menjadi sangat membantu," ujar Vitriani Sumarlis, MSi, Psi saat dihubungi detikHealth, Selasa (12/4/2011).

Vitri menuturkan dengan Mind Mapping umumnya informasi yang kompleks akan diubah menjadi lebih sederhana dalam satu halaman saja, sehingga proses berpikirnya menjadi lebih sistematis.

Sementara itu bagi orang yang memiliki gaya belajar non-visual, Mind Mapping tetap bisa berguna misalnya dengan menggunakan bantuan auditori. Vitri mencontohkan salah satu muridnya yang lebih mudah memahami suatu informasi setelah diberikan Mind Mapping dengan bantuan auditori atau penjelasan dari gurunya.

"Mind Mapping ini juga sangat membantu untuk anak yang susah belajar," ujar Vitri yang juga menjadi psikolog di SD Pantara Jakarta.

Vitri mengungkapkan hal ini karena Mind Mapping membantu seseorang lebih gampang belajar dengan cara mengorganisir segala informasi yang diterimanya menjadi lebih ringkas, serta membuat hubungan antara satu informasi dengan informasi lainnya terlihat lebih jelas.

Misalnya seseorang ingin menjelaskan tentang makanan, maka ia bisa menarik garis ke samping untuk buah dan garis lainnya untuk sayuran. Nantinya sayuran dibagi lagi menjadi sayuran berdaun hijau dan sayuran tidak hijau.

Jadi kalau ada yang menyebutkan kata apel, anggur, kangkung atau bayam, maka seseorang akan lebih mudah mengkategorikannya dan mengklasifikasikan semua kata-kata tersebut secara umum dalam makanan.

Teknik belajar Mind Mapping ini bisa diajarkan sejak anak-anak misalnya pada saat anak kelas 3-4 sekolah dasar, mulailah diperkenalkan tapi dengan bantuan dan bimbingan dari guru karena anak belum mampu membuatnya sendiri.

"Diharapkan nanti jika anak memasuki kelas 4-5 sekolah dasar anak sudah bisa membuat Mapping sendiri meskipun masih dalam bentuk sederhana, karena inti dari Mind Mapping ini adalah memberikan konsep dan kerangka berpikir," ungkap Vitri.

Dalam Mind Mapping satu konsep yang umum atau besar akan dikembangkan ke turunannya yang lebih kecil, dan bagi orang yang kreatif dapat mewujudkannya menjadi suatu bentuk visualisasi yang menarik sehingga memudahkannya untuk belajar.

Vitri menjelaskan visualisasi yang terbentuk dari Mind Mapping ini akan membuat imajinasi seseorang menjadi lebih terwujud atau imajiner yang membuatnya lebih mudah mengerti serta bisa merangsang kemampuan kreativitas seseorang.

Agar lebih menarik dan mudah dimengerti sebaiknya seseorang membuat Mind Mapping dari suatu konsep dengan menggunakan beberapa warna, sehingga memudahkan ia untuk mempelajari suatu hal dengan melihat hubungan yang terbentuk dari kata kunci warna dan gambar yang ada.







"Meski begitu setiap metode belajar ada kelebihan dan kekurangannya. Kalau materinya tentang konsep maka Mind Mapping ini bagus, tapi kalau bukan hal-hal yang detail seperti hapalan angka-angka atau peristiwa-peristiwa sejarah maka Mind Mapping ini tidak terlalu bagus," ujarnya.

Untuk itu jika memiliki masalah dalam belajar atau sulit memahami suatu konsep, tak ada salahnya mencoba melakukan mind mapping (peta pikiran) sehingga informasi yang terkait dengan konsep tersebut lebih jelas terlihat dan memudahkan proses pemahaman.

0 komentar:

Posting Komentar