Sabtu, 03 November 2012

7 Desainer Ternama Akan Ikuti Peragaan Busana 'Peranakan Tionghoa'

imgJakarta - Tujuh disainer ternama Indonesia akan menunjukkan karyanya dalam peragaan busana bertajuk "Kondangan Peranakan Tionghoa". Fashion show digelar Kamis (8/11/2012) mendatang, di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta.

Ketujuh disainer tersebut akan memamerkan dua jenis busana. Ghea Panggabean, Susi Lucon, dan Musa Widyatmodjo menampilkan rancangan busana prosesi pengantin peranakan Tionghoa yang penuh makna dan simbol. Sementara, Deden Siswanto, Jeanny Ang, Rudy Chandra, dan Hian Tjen akan menampilkan
rancangan busana yang terinspirasi dari keindahan seni budaya peranakan Tionghoa.

Baju-baju yang akan ditampilkan terinspirasi dari beberapa adat istiadat peranakan Tionghoa. "Saya berusaha memadukan dari adat istiadat peranakan Tionghoa yang sudah ada. Seperti desain baju pengantin dari Betawi yang pakai kain dan beberapa adat lainnya. Saya juga akan memodifikasi baju dengan bordir," tutur Susi Lucon, salah satu disainer peranakan Tionghoa.

Sementara itu menurut ketua panitia fashion show tersebut, Alexandra, busana-busana yang dipamerkan akan didominasi corak naga atau Liong, burung, dan bunga. "Yang khas pada kain kami akan ada Burung Hong yang melambangkan kedamaian. Liong atau naga, yang artinya sumber kekuatan dan energi. Juga bunga-bunga musim semi, yang berarti kerinduan dan panen raya," jelasnya.

"Yang membedakan kain peranakan Tionghoa dengan kain lainnya adalah kami menggunakan banyak warna," tambahnya dalam jumpa pers di restoran Merah Delima, Jakarta Selatan, Rabu (31/10/2012).

Tujuan dari digelarnya fashion show dengan tema Kondangan Peranakan Tionghoa ini salah satunya adalah karena keprihatinan Ketua Umum Asosiasi Peranakan Tionghoa (ASPERTINA) Andrew Susanto. Dia melihat tradisi-tradisi dalam budaya peranakan Tionghoa saat ini sudah mulai memudar.

"Banyak anak muda peranakan Tionghoa yang menikah tidak lagi menggunakan pakaian adat, tetapi gaun dan jas," jelas Andrew.

Mengenai tema 'Kondangan Peranakan Tionghoa', Andrew menjelaskan bahwa kondangan adalah sebutan yang digunakan apabila pergi ke acara pernikahan, sementara peranakan Tionghoa berarti keturunan Tionghoa.

Leave a Reply

7 Desainer Ternama Akan Ikuti Peragaan Busana 'Peranakan Tionghoa'

imgJakarta - Tujuh disainer ternama Indonesia akan menunjukkan karyanya dalam peragaan busana bertajuk "Kondangan Peranakan Tionghoa". Fashion show digelar Kamis (8/11/2012) mendatang, di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta.

Ketujuh disainer tersebut akan memamerkan dua jenis busana. Ghea Panggabean, Susi Lucon, dan Musa Widyatmodjo menampilkan rancangan busana prosesi pengantin peranakan Tionghoa yang penuh makna dan simbol. Sementara, Deden Siswanto, Jeanny Ang, Rudy Chandra, dan Hian Tjen akan menampilkan
rancangan busana yang terinspirasi dari keindahan seni budaya peranakan Tionghoa.

Baju-baju yang akan ditampilkan terinspirasi dari beberapa adat istiadat peranakan Tionghoa. "Saya berusaha memadukan dari adat istiadat peranakan Tionghoa yang sudah ada. Seperti desain baju pengantin dari Betawi yang pakai kain dan beberapa adat lainnya. Saya juga akan memodifikasi baju dengan bordir," tutur Susi Lucon, salah satu disainer peranakan Tionghoa.

Sementara itu menurut ketua panitia fashion show tersebut, Alexandra, busana-busana yang dipamerkan akan didominasi corak naga atau Liong, burung, dan bunga. "Yang khas pada kain kami akan ada Burung Hong yang melambangkan kedamaian. Liong atau naga, yang artinya sumber kekuatan dan energi. Juga bunga-bunga musim semi, yang berarti kerinduan dan panen raya," jelasnya.

"Yang membedakan kain peranakan Tionghoa dengan kain lainnya adalah kami menggunakan banyak warna," tambahnya dalam jumpa pers di restoran Merah Delima, Jakarta Selatan, Rabu (31/10/2012).

Tujuan dari digelarnya fashion show dengan tema Kondangan Peranakan Tionghoa ini salah satunya adalah karena keprihatinan Ketua Umum Asosiasi Peranakan Tionghoa (ASPERTINA) Andrew Susanto. Dia melihat tradisi-tradisi dalam budaya peranakan Tionghoa saat ini sudah mulai memudar.

"Banyak anak muda peranakan Tionghoa yang menikah tidak lagi menggunakan pakaian adat, tetapi gaun dan jas," jelas Andrew.

Mengenai tema 'Kondangan Peranakan Tionghoa', Andrew menjelaskan bahwa kondangan adalah sebutan yang digunakan apabila pergi ke acara pernikahan, sementara peranakan Tionghoa berarti keturunan Tionghoa.

0 komentar:

Posting Komentar