Banyak faktor yang membuat orang gampang stres di kantor, salah satunya
adalah punya bos yang terlalu galak. Namun menurut penelitian, faktor
eksternal seperti bos yang galak tidak seberapa besar pengaruhnya
dibanding faktor genetik.
Ini berarti dalam satu lingkungan yang
sama, beberapa orang bisa lebih mudah stres meski yang lain masih
tenang-tenang saja. Bahkan meski bosnya benar-benar galak, tidak semua
orang akan memberi respons stres yang sama besar karena secara genetis
tidak gampang stres.
"Penelitian kami menunjukkan adanya pengaruh
kuat dari faktor keturunan terhadap kemunculan stres. Artinya kondisi
objektif lingkungan pengaruhnya tidak seberapa besar dibanding kode
genetik," kata Prof Timothy Judge dari
University of Notre Dame seperti dikutip dari
Dailymail, Selasa (18/9/2012).
Penelitian
yang dilakukan Prof Timothy menunjukkan bahwa genetik 4 kali lebih
berpengaruh terhadap stres bila dibandingkan dengan faktor lingkungan.
Faktor-faktor eksternal di luar diri seseorang, termasuk bos yang galak
dinilai sangat kecil pengaruhnya terhadap stres.
Hal itu
dibuktikan dalam pengamatan terhadap 600 pasangan kembar, yang
masing-masing dibesarkan di lingkungan terpisah. Riwayat dan kerentanan
stres para partisipan lalu dibandingkan dengan kondisi lingkungan tempat
masing-masing tumbuh dan berkembang.
Terlepas dari apa yang
paling berpengaruh, stres terutama di tempat kerja diketahui membawa
pengaruh buruk bagi kesehatan. Sebuah penelitian di
University College London menunjukkan bahwa bekerja dalam lingkungan yang
stressfull bisa membuat orang lebih rentan serangan jantung.
"Temuan
kami mengindikasikan bahwa stres karena memikirkan pekerjaan
berhubungan dengan peningkatan risiko berbagai masalah jantung koroner
termasuk serangan jantung, yang relatif kecil namun sangat konsisten,"
kata Mika Kivimaki yang melakukan penelitian tersebut.
[ Read More ]