Sabtu, 15 Desember 2012

Jangan Salahkan Bos Melulu, Gampang Stres Itu Pengaruh Gen


Banyak faktor yang membuat orang gampang stres di kantor, salah satunya adalah punya bos yang terlalu galak. Namun menurut penelitian, faktor eksternal seperti bos yang galak tidak seberapa besar pengaruhnya dibanding faktor genetik.

Ini berarti dalam satu lingkungan yang sama, beberapa orang bisa lebih mudah stres meski yang lain masih tenang-tenang saja. Bahkan meski bosnya benar-benar galak, tidak semua orang akan memberi respons stres yang sama besar karena secara genetis tidak gampang stres.

"Penelitian kami menunjukkan adanya pengaruh kuat dari faktor keturunan terhadap kemunculan stres. Artinya kondisi objektif lingkungan pengaruhnya tidak seberapa besar dibanding kode genetik," kata Prof Timothy Judge dari University of Notre Dame seperti dikutip dari Dailymail, Selasa (18/9/2012).

Penelitian yang dilakukan Prof Timothy menunjukkan bahwa genetik 4 kali lebih berpengaruh terhadap stres bila dibandingkan dengan faktor lingkungan. Faktor-faktor eksternal di luar diri seseorang, termasuk bos yang galak dinilai sangat kecil pengaruhnya terhadap stres.

Hal itu dibuktikan dalam pengamatan terhadap 600 pasangan kembar, yang masing-masing dibesarkan di lingkungan terpisah. Riwayat dan kerentanan stres para partisipan lalu dibandingkan dengan kondisi lingkungan tempat masing-masing tumbuh dan berkembang.

Terlepas dari apa yang paling berpengaruh, stres terutama di tempat kerja diketahui membawa pengaruh buruk bagi kesehatan. Sebuah penelitian di University College London menunjukkan bahwa bekerja dalam lingkungan yang stressfull bisa membuat orang lebih rentan serangan jantung.

"Temuan kami mengindikasikan bahwa stres karena memikirkan pekerjaan berhubungan dengan peningkatan risiko berbagai masalah jantung koroner termasuk serangan jantung, yang relatif kecil namun sangat konsisten," kata Mika Kivimaki yang melakukan penelitian tersebut.

Leave a Reply

Jangan Salahkan Bos Melulu, Gampang Stres Itu Pengaruh Gen


Banyak faktor yang membuat orang gampang stres di kantor, salah satunya adalah punya bos yang terlalu galak. Namun menurut penelitian, faktor eksternal seperti bos yang galak tidak seberapa besar pengaruhnya dibanding faktor genetik.

Ini berarti dalam satu lingkungan yang sama, beberapa orang bisa lebih mudah stres meski yang lain masih tenang-tenang saja. Bahkan meski bosnya benar-benar galak, tidak semua orang akan memberi respons stres yang sama besar karena secara genetis tidak gampang stres.

"Penelitian kami menunjukkan adanya pengaruh kuat dari faktor keturunan terhadap kemunculan stres. Artinya kondisi objektif lingkungan pengaruhnya tidak seberapa besar dibanding kode genetik," kata Prof Timothy Judge dari University of Notre Dame seperti dikutip dari Dailymail, Selasa (18/9/2012).

Penelitian yang dilakukan Prof Timothy menunjukkan bahwa genetik 4 kali lebih berpengaruh terhadap stres bila dibandingkan dengan faktor lingkungan. Faktor-faktor eksternal di luar diri seseorang, termasuk bos yang galak dinilai sangat kecil pengaruhnya terhadap stres.

Hal itu dibuktikan dalam pengamatan terhadap 600 pasangan kembar, yang masing-masing dibesarkan di lingkungan terpisah. Riwayat dan kerentanan stres para partisipan lalu dibandingkan dengan kondisi lingkungan tempat masing-masing tumbuh dan berkembang.

Terlepas dari apa yang paling berpengaruh, stres terutama di tempat kerja diketahui membawa pengaruh buruk bagi kesehatan. Sebuah penelitian di University College London menunjukkan bahwa bekerja dalam lingkungan yang stressfull bisa membuat orang lebih rentan serangan jantung.

"Temuan kami mengindikasikan bahwa stres karena memikirkan pekerjaan berhubungan dengan peningkatan risiko berbagai masalah jantung koroner termasuk serangan jantung, yang relatif kecil namun sangat konsisten," kata Mika Kivimaki yang melakukan penelitian tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar