Rabu, 05 Desember 2012
Kabar yang beredar di masyarakat menuturkan agar laki-laki jangan terlalu banyak mengonsumsi kedelai karena bisa membuatnya menjadi lebih feminin. Tapi benarkah kabar tersebut?
"Itu tidak mungkin, kalau ia hanya mengonsumsi kedelai dalam bentuk produk aslinya seperti tahu, tempe itu tidak mungkin membuat laki-laki jadi feminin," ujar Prof Dr Ir Made Astawan, MS selaku dosen Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB dalam acara konferensi pers Healthylicious 2 'Gaya Hidup Sehat dengan Kedelai-The Wonder of Soy' di Hotel Nikko, Jakarta, Selasa (12/4/2011).
Prof Made menuturkan jika seseorang mengonsumsi dalam bentuk
suplemen hal ini mungkin saja terjadi, karena biasanya di dalam suplemen terkandung isoflavon dalam bentuk isolatnya, yaitu sudah diisolasi sehingga didapat isoflavon yang lebih murni.
"Biasanya kalau dalam bentuk suplemen orang lebih jor-joran mengonsumsinya sehingga bisa jadi asupannya berlebihan, dan dalam penelitian itu biasanya yang digunakan dalam bentuk isolatnya," ujar Prof Made.
Kondisi ini dikarenakan senyawa fitokimia isoflavon yang terdapat di dalam kedelai memiliki struktur yang mirip dengan hormon seks estrogen yang terdapat pada perempuan.
Selain isoflavon, kedelai juga mengandung genistein dan daidzein, yang keduanya juga bertindak mirip estrogen dan dikenal sebagai fitoestrogen (estrogen yang diproduksi tanaman).
"Kacang kedelai merupakan makanan nabati yang memiliki kualitas gizi baik, dan jika dikonsumsi dalam bentuk produk aslinya tidak membuat laki-laki menjadi feminin," ungkapnya.
Karenanya jangan ragu untuk mengonsumsi produk olahan kedelai secara teratur, karena ada banyak manfaat yang bisa didapatkan dengan mengonsumsi kedelai seperti menurunkan kolesterol, mengurangi risiko penyakit jantung dan kanker.
Benarkah Kedelai Bikin Pria Jadi Feminin?
Kabar yang beredar di masyarakat menuturkan agar laki-laki jangan terlalu banyak mengonsumsi kedelai karena bisa membuatnya menjadi lebih feminin. Tapi benarkah kabar tersebut?
"Itu tidak mungkin, kalau ia hanya mengonsumsi kedelai dalam bentuk produk aslinya seperti tahu, tempe itu tidak mungkin membuat laki-laki jadi feminin," ujar Prof Dr Ir Made Astawan, MS selaku dosen Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB dalam acara konferensi pers Healthylicious 2 'Gaya Hidup Sehat dengan Kedelai-The Wonder of Soy' di Hotel Nikko, Jakarta, Selasa (12/4/2011).
Prof Made menuturkan jika seseorang mengonsumsi dalam bentuk
suplemen hal ini mungkin saja terjadi, karena biasanya di dalam suplemen terkandung isoflavon dalam bentuk isolatnya, yaitu sudah diisolasi sehingga didapat isoflavon yang lebih murni.
"Biasanya kalau dalam bentuk suplemen orang lebih jor-joran mengonsumsinya sehingga bisa jadi asupannya berlebihan, dan dalam penelitian itu biasanya yang digunakan dalam bentuk isolatnya," ujar Prof Made.
Kondisi ini dikarenakan senyawa fitokimia isoflavon yang terdapat di dalam kedelai memiliki struktur yang mirip dengan hormon seks estrogen yang terdapat pada perempuan.
Selain isoflavon, kedelai juga mengandung genistein dan daidzein, yang keduanya juga bertindak mirip estrogen dan dikenal sebagai fitoestrogen (estrogen yang diproduksi tanaman).
"Kacang kedelai merupakan makanan nabati yang memiliki kualitas gizi baik, dan jika dikonsumsi dalam bentuk produk aslinya tidak membuat laki-laki menjadi feminin," ungkapnya.
Karenanya jangan ragu untuk mengonsumsi produk olahan kedelai secara teratur, karena ada banyak manfaat yang bisa didapatkan dengan mengonsumsi kedelai seperti menurunkan kolesterol, mengurangi risiko penyakit jantung dan kanker.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Benarkah Kedelai Bikin Pria Jadi Feminin?
Diposting oleh
Unknown
on Rabu, 05 Desember 2012
Label:
Life Style (Health)
Kabar yang beredar di masyarakat menuturkan agar laki-laki jangan terlalu banyak mengonsumsi kedelai karena bisa membuatnya menjadi lebih feminin. Tapi benarkah kabar tersebut?
"Itu tidak mungkin, kalau ia hanya mengonsumsi kedelai dalam bentuk produk aslinya seperti tahu, tempe itu tidak mungkin membuat laki-laki jadi feminin," ujar Prof Dr Ir Made Astawan, MS selaku dosen Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB dalam acara konferensi pers Healthylicious 2 'Gaya Hidup Sehat dengan Kedelai-The Wonder of Soy' di Hotel Nikko, Jakarta, Selasa (12/4/2011).
Prof Made menuturkan jika seseorang mengonsumsi dalam bentuk
suplemen hal ini mungkin saja terjadi, karena biasanya di dalam suplemen terkandung isoflavon dalam bentuk isolatnya, yaitu sudah diisolasi sehingga didapat isoflavon yang lebih murni.
"Biasanya kalau dalam bentuk suplemen orang lebih jor-joran mengonsumsinya sehingga bisa jadi asupannya berlebihan, dan dalam penelitian itu biasanya yang digunakan dalam bentuk isolatnya," ujar Prof Made.
Kondisi ini dikarenakan senyawa fitokimia isoflavon yang terdapat di dalam kedelai memiliki struktur yang mirip dengan hormon seks estrogen yang terdapat pada perempuan.
Selain isoflavon, kedelai juga mengandung genistein dan daidzein, yang keduanya juga bertindak mirip estrogen dan dikenal sebagai fitoestrogen (estrogen yang diproduksi tanaman).
"Kacang kedelai merupakan makanan nabati yang memiliki kualitas gizi baik, dan jika dikonsumsi dalam bentuk produk aslinya tidak membuat laki-laki menjadi feminin," ungkapnya.
Karenanya jangan ragu untuk mengonsumsi produk olahan kedelai secara teratur, karena ada banyak manfaat yang bisa didapatkan dengan mengonsumsi kedelai seperti menurunkan kolesterol, mengurangi risiko penyakit jantung dan kanker.
0 komentar:
Posting Komentar