Sabtu, 15 Desember 2012

Obat Pelangsing yang Banyak Dicari Ini Bisa Bikin Hati & Ginjal Rusak


Memiliki berat badan ideal tak hanya sehat, namun juga impian banyak orang, terutama kaum wanita yang bermasalah dengan obesitas. Tak heran jika obat penurun berat badan laris manis. Tapi ada satu produk yang baru-baru ini ditemukan berbahaya karena dapat merusak organ.

Obat itu bernama Alli dengan kandungan bahan aktif Orlistat. Pemakaiannya diminum 3 kali sehari selama 12 minggu. Obat ini kabarnya dapat mengurangi 10 persen lemak tubuh. Cara kerjanya adalah menyimpan 25 persen lemak yang diserap dari sistem pencernaan.

Artinya, penggunanya dapat menurunkan berat badan hingga 50 persen ketimbang mengontrol asupan makanan. Namun sebuah laporan penelitian yang dimuat jurnal Biochemical Pharmacology menyebutkan obat ini dapat menyebabkan toksisitas hati, menghambat efektifitas obat kanker dan bisa menyebabkan
kematian.

Para peneliti menemukan bahwa Orlistat menghambat enzim yang berperan penting dalam detoksifikasi hati dan ginjal. Oleh karena itu, para peneliti memperingatkan bahwa penggunaan obat pelangsing ini bisa berisiko menyebabkan kerusakan organ yang parah.

Hasil penelitian menemukan bahwa telah terjadi peningkatan kasus toksisitas yang drastis di kalangan pengguna Alli sejak obat ini dilepas ke pasaran. Bahan aktif dalam Alli menghambat enzim carboxylesterase-2 yang berfungsi mendetoksifikasi hati, ginjal dan saluran cerna.

"Ketika aktivitas enzim ini menurun pada organ, toksisitas meningkat dan mengubah khasiat beberapa obat. Enzim ini mampu memetabolisme berbagai obat-obatan, khususnya beberapa obat anti kanker," kata Bingfang Yan, profesor farmakologi dari University of Rhode Island seperti dilansir Daily Mail, Jumat (14/12/2012).

GlaxoSmithCline, produsen Alli, menolak keras tuduhan ini dengan alasan bahwa obatnya telah diyakini aman digunakan oleh Food and Drug Administration (FDA). Perusahaan menuding bahwa penelitian yang dilakukan oleh Yan hanya dilakukan pada model hewan, bukan manusia.

"Awal tahun ini, pihak regulator di Eropa sudah menegaskan profil keamanan Orlistat berikut review obat dan kemungkinan efek sampingnya," kata juru bicara perusahaan.

Alli menjadi populer di beberapa negara sejak tahun 2009. Sampai sekarang, produk ini telah dipakai oleh 12 juta orang. Di Inggris, produk ini menghasilkan keuntungan 1 juta poundsterling atau sekitar Rp 15,5 miliar saat penjualan di hari pertama.

Leave a Reply

Obat Pelangsing yang Banyak Dicari Ini Bisa Bikin Hati & Ginjal Rusak


Memiliki berat badan ideal tak hanya sehat, namun juga impian banyak orang, terutama kaum wanita yang bermasalah dengan obesitas. Tak heran jika obat penurun berat badan laris manis. Tapi ada satu produk yang baru-baru ini ditemukan berbahaya karena dapat merusak organ.

Obat itu bernama Alli dengan kandungan bahan aktif Orlistat. Pemakaiannya diminum 3 kali sehari selama 12 minggu. Obat ini kabarnya dapat mengurangi 10 persen lemak tubuh. Cara kerjanya adalah menyimpan 25 persen lemak yang diserap dari sistem pencernaan.

Artinya, penggunanya dapat menurunkan berat badan hingga 50 persen ketimbang mengontrol asupan makanan. Namun sebuah laporan penelitian yang dimuat jurnal Biochemical Pharmacology menyebutkan obat ini dapat menyebabkan toksisitas hati, menghambat efektifitas obat kanker dan bisa menyebabkan
kematian.

Para peneliti menemukan bahwa Orlistat menghambat enzim yang berperan penting dalam detoksifikasi hati dan ginjal. Oleh karena itu, para peneliti memperingatkan bahwa penggunaan obat pelangsing ini bisa berisiko menyebabkan kerusakan organ yang parah.

Hasil penelitian menemukan bahwa telah terjadi peningkatan kasus toksisitas yang drastis di kalangan pengguna Alli sejak obat ini dilepas ke pasaran. Bahan aktif dalam Alli menghambat enzim carboxylesterase-2 yang berfungsi mendetoksifikasi hati, ginjal dan saluran cerna.

"Ketika aktivitas enzim ini menurun pada organ, toksisitas meningkat dan mengubah khasiat beberapa obat. Enzim ini mampu memetabolisme berbagai obat-obatan, khususnya beberapa obat anti kanker," kata Bingfang Yan, profesor farmakologi dari University of Rhode Island seperti dilansir Daily Mail, Jumat (14/12/2012).

GlaxoSmithCline, produsen Alli, menolak keras tuduhan ini dengan alasan bahwa obatnya telah diyakini aman digunakan oleh Food and Drug Administration (FDA). Perusahaan menuding bahwa penelitian yang dilakukan oleh Yan hanya dilakukan pada model hewan, bukan manusia.

"Awal tahun ini, pihak regulator di Eropa sudah menegaskan profil keamanan Orlistat berikut review obat dan kemungkinan efek sampingnya," kata juru bicara perusahaan.

Alli menjadi populer di beberapa negara sejak tahun 2009. Sampai sekarang, produk ini telah dipakai oleh 12 juta orang. Di Inggris, produk ini menghasilkan keuntungan 1 juta poundsterling atau sekitar Rp 15,5 miliar saat penjualan di hari pertama.

0 komentar:

Posting Komentar