Sabtu, 15 Desember 2012

Manusia Masa Kini Hidup Lebih Lama Tapi Sakit-sakitan


Hampir semua orang ingin berumur panjang agar bisa lebih lama menikmati hidup. Namun studi menemukan manusia saat ini memang cenderung hidup lebih lama, tapi sayangnya sakit-sakitan.

Studi terbesar mengenai beban penyakit global mengungkapkan orang-orang di seluruh dunia akan hidup lebih lama, namun dengan tingkat penyakit yang lebih tinggi, terutama penyakit kronis.

Analisis Lancet menunjukkan tekanan darah tinggi, kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol telah menjadi faktor risiko tertinggi untuk kondisi kesehatan yang memburuk. Kondisi ini menggantikan posisi kekurangan gizi pada anak yang menduduki puncak pada tahun
1990.

"Ada pergeseran progresif dari kematian dini untuk cacat kronis. Sakit apa yang dialami belum tentu itu yang membunuh Anda," ujar Prof Christopher Murray, pemimpin studi dari Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) di University of Washington, seperti dikutip dari BBCHealth, Jumat (14/12/2012).

Proyek ini dilakukan selama 5 tahun dengan melibatkan hampir 500 penulis dan ditemukan penyakit jantung serta stroke menyebabkan sekitar 1 dari 4 kematian, yang mana hampir 13 juta orang di seluruh dunia pada tahun 2010.

Diketahui penyakit kronis yang tidak menular seperti diabetes dan kanker paru meningkat jumlahnya, sedangkan kasus untuk diare dan tuberculosis mulai menurun peringkatnya.

Para peneliti mengungkapkan kematian akibat diare telah menurun sebesar 60 persen dalam waktu 20 tahun terakhir. Meskipun beberapa ilmuwan merasa sumber penyakit ini akibat sanitasi yang buruk di lingkungan tersebut.

Professor Peter Piot dari London School of Hygiene and Tropical Medicine (LSHTM) mengatakan masalah kesehatan di dunia yang ada saat ini telah berubah dengan sangat cepat.

Jika dulu banyak orang berfokus pada penyakit menular yang bisa menyebabkan banyak orang jatuh sakit, tapi untuk saat ini jumlah penyakit tidak menular cenderung lebih tinggi dibanding penyakit menular.

Leave a Reply

Manusia Masa Kini Hidup Lebih Lama Tapi Sakit-sakitan


Hampir semua orang ingin berumur panjang agar bisa lebih lama menikmati hidup. Namun studi menemukan manusia saat ini memang cenderung hidup lebih lama, tapi sayangnya sakit-sakitan.

Studi terbesar mengenai beban penyakit global mengungkapkan orang-orang di seluruh dunia akan hidup lebih lama, namun dengan tingkat penyakit yang lebih tinggi, terutama penyakit kronis.

Analisis Lancet menunjukkan tekanan darah tinggi, kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol telah menjadi faktor risiko tertinggi untuk kondisi kesehatan yang memburuk. Kondisi ini menggantikan posisi kekurangan gizi pada anak yang menduduki puncak pada tahun
1990.

"Ada pergeseran progresif dari kematian dini untuk cacat kronis. Sakit apa yang dialami belum tentu itu yang membunuh Anda," ujar Prof Christopher Murray, pemimpin studi dari Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) di University of Washington, seperti dikutip dari BBCHealth, Jumat (14/12/2012).

Proyek ini dilakukan selama 5 tahun dengan melibatkan hampir 500 penulis dan ditemukan penyakit jantung serta stroke menyebabkan sekitar 1 dari 4 kematian, yang mana hampir 13 juta orang di seluruh dunia pada tahun 2010.

Diketahui penyakit kronis yang tidak menular seperti diabetes dan kanker paru meningkat jumlahnya, sedangkan kasus untuk diare dan tuberculosis mulai menurun peringkatnya.

Para peneliti mengungkapkan kematian akibat diare telah menurun sebesar 60 persen dalam waktu 20 tahun terakhir. Meskipun beberapa ilmuwan merasa sumber penyakit ini akibat sanitasi yang buruk di lingkungan tersebut.

Professor Peter Piot dari London School of Hygiene and Tropical Medicine (LSHTM) mengatakan masalah kesehatan di dunia yang ada saat ini telah berubah dengan sangat cepat.

Jika dulu banyak orang berfokus pada penyakit menular yang bisa menyebabkan banyak orang jatuh sakit, tapi untuk saat ini jumlah penyakit tidak menular cenderung lebih tinggi dibanding penyakit menular.

0 komentar:

Posting Komentar