Baca Juga :
Jakarta - Nama restoran ini memunculkan tanda tanya. Kenapa tidak dinamai Dapur Jawa atau Pawon Jawa saja? Kenapa harus memakai nama dalam bahasa Inggris? Ternyata, karena restoran milik orang Semarang ini ditargetkan untuk merebut pasar Singapura.
Di sana, sudah ada tiga gerai Java Kitchen. Di Jakarta, restorannya tersebar di mana-mana: Pondok Indah Mal, Mal Kelapa Gading, Mal Summarecon Serpong, Bumi Serpong Damai, Puri Indah Mal, bahkan juga di Grand Indonesia yang baru.
Penampilannya bergaya minimalis. Sekitar 40 tempat duduk yang tersedia hampir selalu penuh pada jam-jam makan. Setiap kali saya ke sana, hampir selalu saya lihat sebuah tumpeng pesanan menunggu dijemput. Rupanya, tumpeng Java Kitchen (Rp 600.000 untuk 15 orang) sudah cukup terkenal di kawasan Kelapa Gading ini. Bahkan, di Singapura pun Java Kitchen berhasil "memasyarakatkan" tumpeng - khususnya setelah cucu Lee Kuan Yew memesan tumpeng untuk merayakan ulang tahunnya.
Menu andalan lainnya termasuk: sop buntut, bawal cobek, sate goreng, nasi langgi, nasi timbel, nasi berkat, mi goreng jawa, lontong capgomeh, dan lain-lain. Restoran ini juga menampilkan menu ekonomis, misalnya: nasi rames dengan harga Rp 28.000 per porsi, termasuk pilihan ayam atau daging.
Pilihan saya untuk makan siang berdua adalah tahu campur (Rp 21 ribu), bawal goreng cobek (Rp 30 ribu), sate goreng (ayam Rp 29 ribu, sapi Rp 33 ribu). Tahu campur Surabaya-nya - bisa dianggap sebagai hidangan pembuka - tampil otentik. Tetapi, karena banyak orang Jakarta tidak suka petis, maka petisnya disajikan terpisah. Padahal, dengan petis justru rasanya lebih nendang.
Sate gorengnya juga unik. Tersedia dalam pilihan daging ayam atau sapi. Satu porsi berisi lima tusuk dengan ukuran daging yang cukup besar. Sambalnya dari kacang tanah, dengan irisan bawang merah yang generous. Baik sate ayam maupun sate sapinya berkualitas bagus. Dagingnya empuk karena potongannya mengikuti serat. Bersih dari lemak. Saus kacangnya istimewa - dua jempol.
Untuk pencuci mulut, tersedia es kacang, es delima, es campur, es kopyor, dan lain-lain. Semuanya cocok untuk menyegarkan mulut mengakhiri masakan Jawa yang gurih. Jangan lupa, restoran ini juga menyediakan layan antar.
Kesan umum saya: semua hidangan restoran ini berkualitas di atas rata-rata. Tidak menonjol, belum setingkat mak nyuss - tetapi istimewa, dan tidak boleh diremehkan. You can't go wrong, apapun yang Anda pesan di sini. Kualitas masakan di Java Kitchen benar-benar autentik Indonesia! (Bondan Winarno)
0 komentar:
Posting Komentar