Kamis, 27 September 2012

Jantung Lebih Sehat dalam 20 Hari


Dengan mengubah sedikit gaya hidup, kita bisa mengurangi risiko penyakit jantung hingga 92 persen.
Apa yang terbayang ketika ada seseorang yang menyebut kata "sakit jantung"? Mungkin, kita langsung membayangkan yang seram-seram. Ini tidak sepenuhnya salah. Sebab, sampai hari ini sakit jantung masih dianggap sebagai sesuatu yang menakutkan bagi banyak orang. Menurut ahli, penyakit jantung banyak disebabkan oleh gaya hidup yang semakin tidak sehat.
Menurut Dr. dr. Muhammad Munawar, Sp.JP (K), faktor gaya hidup bisa dan perlu diubah. Lain halnya dengan faktor genetik. Dr. Munawar adalah spesialis jantung dan pembuluh darah dari RS Khusus Jantung Binawaluya dan dosen Divisi Aritmia Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler FKUI.
Mengubah gaya hidup, sebenarnya tidak terlalu sulit. Cukup terapkan berbagai kebiasaan baru setiap hari seperti di bawah ini. Jika kita bisa melakukannya dengan disiplin, dijamin jantung akan senantiasa sehat.
Hari 1 : Minum teh hijau.
Teh hijau menngandung antioksidan yang berguna untuk menurunkan kadar kolesterol. Minumlah 2 cangkir teh hijau setiap hari. Panas atau dingin, sama nikmatnya.
Hari 2 : Pelajari Label makanan.
Sebuah penelitian di Amerika menyebutkan bawha orang yang rajin meneliti label makanan, dapat memangkas asupan kalori hingga sebanyak 50 persen. Hindari makanan yang tinggi gula, lemak, dan kalori.
Hari 3 : Makanan ala Italia.
Orang Italia, sangat suka menambahkan minyak zaitun murni ke dalam hidangannya. Tidak heran jika jantung mereka sehat. Minyak zaitun kaya akan MUFA (monounsaturated fatty acid atau asam lemak tak jenuh tunggal) yang dapat menaikkan kadar lemak baik dan menurunkan kadar lemak jahat. Demikian menurut dr. Diani Adriana, Sp.GK, spesialis gizi dari RS Mitra Kemayoran.
Hari 4 : Bersahabatlah dengan gandum.
Banyak studi menyimpulkan bahwa semakin banyak serat yang kita konsumsi, semakin kecil risiko terkena gangguan jantung. Gandum adalah sumber karbohidrat dan serat yang baik. Saat membelinya, pilihlah yang berlabel "whole grain" atau "whole wheat".

Hari 5 : Pesta Ikan.
Asam lemak tak jenuh ganda yang ada pada ikan, terutama ikan laut dalam seperti salmon dan tuna, mampu meningkatkan vitalitas jantung. Menurut American Heart Association, makan 2 porsi ikan setiap minggu dapat mengurangi risiko jantung hingga sebesar 52 persen.
Hari 6 : Awali hari dengan minum jus murni.
Jus jeruk mengandung asam folid yang dapat menurunkan kadar homocysteine, yaitu sejenis asam amino yang dapat membahayakan jantung. Pilihan sehat lainnya adalah jus anggur karena mengandung banyak antioksidan polifenol.
Hari 7 : Tambah porsi sayuran.
Makanlah minimal 5 porsi sayur setiap hari. Ragamkan jenisnya supaya manfaatnya semakin maksimal.
Hari 8 : Ngemil kacang-kacangan.
Berdasarkan info yang didapat dari Mayo Clinic, konsumsi 100 gram kacang per minggu bisa menurunkan risiko sakit jantung hingga 1/3-nya. Kacang-kacangan mengandung serat dan asam lemak tak jenuh ganda.
Hari 9 : Jalan kaki 20 menit sehari.
Harvard University menyarankan kita untuk berolahraga selama minimal 2,5 jam per minggu. Bila dibagi rata, artinya kita perlu berjalan kaki sedikitnya 20 menit sehari.
Hari 10 : Sarapan roti sehat.
Banyak dari kita punya kebiasaan menyantap roti di pagi hari. Terkadang pakai mentega atau susu. Supaya lebih sehat, cobalah untuk menyantap roti dengan minyak zaitun.
Hari 11 : Beralihlah ke flaxseed.
Flaxseed adalah salah satu bahan bakanan yang banyak mengandung Omega-3. Penelitian di Amerika dan
Eropa mengungkapkan, rajin mengonsumsi flaxseed dapat mengurangi risiko serangan jantung sebanyak 46 persen.
Hari 12 : Lakukan stretching.
Orang dewasa berusia 40 tahun ke atas yang tubuhnya lentur, ternyata memiliki risiko sakit jantung 30 persen lebih rendah, dibandingkan dengan mereka yang tubuhnya kurang lentur. Demikian simpulan penelitian terbaru dari Jepang. Oleh sebab itu, lakukan stretching selama 10-15 menit setiap hari.
Hari 13 : Minum wine.
Ray Sahelian, MD., ahli nutrisi dari Amerika mengatakan, minum 1/4-3/4 cangkir kecil red wine sesekali, tidak akan membahayakan kesehatan. Sebaiknya, red wine justru dapat menurunkan risiko gangguan jantung.
Hari 14 : Makan kacang kedelai.
Kacang kedelai mengandung fitoestrogen, senyawa mirip hormon estrogen yang mampu menurunkan risiko berbagai penyakit berat, salah satunya adalah sakit jantung.
Hari 15 : Gunakan bawang putih sebagai bumbu.
Bentuknya kecil, tapi manfaatnya besar. Satu siung-atau sekitar 300 mg bawang putih- mampu menyehatkan jantung dengan 3 cara, yaitu mencegah pengumpalan dan kerusakan pembuluh darah, serta menurunkan kolesterol.
Hari 16 : Cukup tidur.
Bagi yang kurang tidur, usahakan menambah jam tidur, satu jam setiap hari. Penambahan waktu satu jam itu, menurut Journal of the American Medical Association, dapat mengurangi risiko penyumbatan pembuluh darah sebesar 33 persen.
Hari 17 : Perbanyak aktivitas.
Arthur Agaston, MD., ahli jantung dan anggota dewan penasihat Prevention mengatakan bahwa orang yang aktif sepanjang hari akan lebih sehat ketimbang mereka yang hanya berolahraga selama 30 menit lalu duduk seharian di depan komputer.
Hari 18 : Jauhi stres.
Howard Gardner, psikolog dari Harvard University pernah berkata, salah satu penyebab stres terbesar adalah jika kita tidak mengikuti kata hati. Hindari hal ini dengan menanyakan dua pertanyaan berikut kepada diri sendiri: "Apakah saya sudah melaksanakan kata hati saya?" Dan, " Apakah kebutuhan saya sudah tercukupi?"Pertanyaan ini akan melahirkan dorongan untuk berbuat sesuatu yang tidak bertentangan dengan kata hati sehingga kita tidak stres.
Hari 19 : Meditasi.
Saat bermeditasi, kita harus fokus dan melupakan segala beban pikiran. Walhasil, tekanan darah akan turun dan jantung akan berdetak lebih teratur. Setiap hari, selama 5-10 menit, usahakan untuk menjauhkan diri dari keramaian. Lalu, bermeditasilah.
Hari 20 : Dekatkan diri kepada Tuhan.
Bloomberg School of Public Health bersama dengan John Hopkins University pernah melakukan penelitian mengenai hubungan antara kegiataan keagamaan dengan kesehatan mental dan fisik. Disimpulkan oleh para ahli, orang yang rajin beribadah, terbukti hidup lebih tenang dan jauh dari stres. Selain itu, tidur mereka juga lebih berkualitas. (Lily Turangan/Siagian Priska)
Artikel Terkait :

Leave a Reply

Jantung Lebih Sehat dalam 20 Hari


Dengan mengubah sedikit gaya hidup, kita bisa mengurangi risiko penyakit jantung hingga 92 persen.
Apa yang terbayang ketika ada seseorang yang menyebut kata "sakit jantung"? Mungkin, kita langsung membayangkan yang seram-seram. Ini tidak sepenuhnya salah. Sebab, sampai hari ini sakit jantung masih dianggap sebagai sesuatu yang menakutkan bagi banyak orang. Menurut ahli, penyakit jantung banyak disebabkan oleh gaya hidup yang semakin tidak sehat.
Menurut Dr. dr. Muhammad Munawar, Sp.JP (K), faktor gaya hidup bisa dan perlu diubah. Lain halnya dengan faktor genetik. Dr. Munawar adalah spesialis jantung dan pembuluh darah dari RS Khusus Jantung Binawaluya dan dosen Divisi Aritmia Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler FKUI.
Mengubah gaya hidup, sebenarnya tidak terlalu sulit. Cukup terapkan berbagai kebiasaan baru setiap hari seperti di bawah ini. Jika kita bisa melakukannya dengan disiplin, dijamin jantung akan senantiasa sehat.
Hari 1 : Minum teh hijau.
Teh hijau menngandung antioksidan yang berguna untuk menurunkan kadar kolesterol. Minumlah 2 cangkir teh hijau setiap hari. Panas atau dingin, sama nikmatnya.
Hari 2 : Pelajari Label makanan.
Sebuah penelitian di Amerika menyebutkan bawha orang yang rajin meneliti label makanan, dapat memangkas asupan kalori hingga sebanyak 50 persen. Hindari makanan yang tinggi gula, lemak, dan kalori.
Hari 3 : Makanan ala Italia.
Orang Italia, sangat suka menambahkan minyak zaitun murni ke dalam hidangannya. Tidak heran jika jantung mereka sehat. Minyak zaitun kaya akan MUFA (monounsaturated fatty acid atau asam lemak tak jenuh tunggal) yang dapat menaikkan kadar lemak baik dan menurunkan kadar lemak jahat. Demikian menurut dr. Diani Adriana, Sp.GK, spesialis gizi dari RS Mitra Kemayoran.
Hari 4 : Bersahabatlah dengan gandum.
Banyak studi menyimpulkan bahwa semakin banyak serat yang kita konsumsi, semakin kecil risiko terkena gangguan jantung. Gandum adalah sumber karbohidrat dan serat yang baik. Saat membelinya, pilihlah yang berlabel "whole grain" atau "whole wheat".

Hari 5 : Pesta Ikan.
Asam lemak tak jenuh ganda yang ada pada ikan, terutama ikan laut dalam seperti salmon dan tuna, mampu meningkatkan vitalitas jantung. Menurut American Heart Association, makan 2 porsi ikan setiap minggu dapat mengurangi risiko jantung hingga sebesar 52 persen.
Hari 6 : Awali hari dengan minum jus murni.
Jus jeruk mengandung asam folid yang dapat menurunkan kadar homocysteine, yaitu sejenis asam amino yang dapat membahayakan jantung. Pilihan sehat lainnya adalah jus anggur karena mengandung banyak antioksidan polifenol.
Hari 7 : Tambah porsi sayuran.
Makanlah minimal 5 porsi sayur setiap hari. Ragamkan jenisnya supaya manfaatnya semakin maksimal.
Hari 8 : Ngemil kacang-kacangan.
Berdasarkan info yang didapat dari Mayo Clinic, konsumsi 100 gram kacang per minggu bisa menurunkan risiko sakit jantung hingga 1/3-nya. Kacang-kacangan mengandung serat dan asam lemak tak jenuh ganda.
Hari 9 : Jalan kaki 20 menit sehari.
Harvard University menyarankan kita untuk berolahraga selama minimal 2,5 jam per minggu. Bila dibagi rata, artinya kita perlu berjalan kaki sedikitnya 20 menit sehari.
Hari 10 : Sarapan roti sehat.
Banyak dari kita punya kebiasaan menyantap roti di pagi hari. Terkadang pakai mentega atau susu. Supaya lebih sehat, cobalah untuk menyantap roti dengan minyak zaitun.
Hari 11 : Beralihlah ke flaxseed.
Flaxseed adalah salah satu bahan bakanan yang banyak mengandung Omega-3. Penelitian di Amerika dan
Eropa mengungkapkan, rajin mengonsumsi flaxseed dapat mengurangi risiko serangan jantung sebanyak 46 persen.
Hari 12 : Lakukan stretching.
Orang dewasa berusia 40 tahun ke atas yang tubuhnya lentur, ternyata memiliki risiko sakit jantung 30 persen lebih rendah, dibandingkan dengan mereka yang tubuhnya kurang lentur. Demikian simpulan penelitian terbaru dari Jepang. Oleh sebab itu, lakukan stretching selama 10-15 menit setiap hari.
Hari 13 : Minum wine.
Ray Sahelian, MD., ahli nutrisi dari Amerika mengatakan, minum 1/4-3/4 cangkir kecil red wine sesekali, tidak akan membahayakan kesehatan. Sebaiknya, red wine justru dapat menurunkan risiko gangguan jantung.
Hari 14 : Makan kacang kedelai.
Kacang kedelai mengandung fitoestrogen, senyawa mirip hormon estrogen yang mampu menurunkan risiko berbagai penyakit berat, salah satunya adalah sakit jantung.
Hari 15 : Gunakan bawang putih sebagai bumbu.
Bentuknya kecil, tapi manfaatnya besar. Satu siung-atau sekitar 300 mg bawang putih- mampu menyehatkan jantung dengan 3 cara, yaitu mencegah pengumpalan dan kerusakan pembuluh darah, serta menurunkan kolesterol.
Hari 16 : Cukup tidur.
Bagi yang kurang tidur, usahakan menambah jam tidur, satu jam setiap hari. Penambahan waktu satu jam itu, menurut Journal of the American Medical Association, dapat mengurangi risiko penyumbatan pembuluh darah sebesar 33 persen.
Hari 17 : Perbanyak aktivitas.
Arthur Agaston, MD., ahli jantung dan anggota dewan penasihat Prevention mengatakan bahwa orang yang aktif sepanjang hari akan lebih sehat ketimbang mereka yang hanya berolahraga selama 30 menit lalu duduk seharian di depan komputer.
Hari 18 : Jauhi stres.
Howard Gardner, psikolog dari Harvard University pernah berkata, salah satu penyebab stres terbesar adalah jika kita tidak mengikuti kata hati. Hindari hal ini dengan menanyakan dua pertanyaan berikut kepada diri sendiri: "Apakah saya sudah melaksanakan kata hati saya?" Dan, " Apakah kebutuhan saya sudah tercukupi?"Pertanyaan ini akan melahirkan dorongan untuk berbuat sesuatu yang tidak bertentangan dengan kata hati sehingga kita tidak stres.
Hari 19 : Meditasi.
Saat bermeditasi, kita harus fokus dan melupakan segala beban pikiran. Walhasil, tekanan darah akan turun dan jantung akan berdetak lebih teratur. Setiap hari, selama 5-10 menit, usahakan untuk menjauhkan diri dari keramaian. Lalu, bermeditasilah.
Hari 20 : Dekatkan diri kepada Tuhan.
Bloomberg School of Public Health bersama dengan John Hopkins University pernah melakukan penelitian mengenai hubungan antara kegiataan keagamaan dengan kesehatan mental dan fisik. Disimpulkan oleh para ahli, orang yang rajin beribadah, terbukti hidup lebih tenang dan jauh dari stres. Selain itu, tidur mereka juga lebih berkualitas. (Lily Turangan/Siagian Priska)
Artikel Terkait :

0 komentar:

Posting Komentar