Jumat, 28 September 2012

Pembangunan Mal di Tangerang dan Bekasi Kian Gencar


Metrotvnews.com, Jakarta: Pusat perbelanjaan alias mal kini telah menjadi salah satu ikon penanda sebuah wilayah disebut sebagai kota.

Dari yang dulunya berfungsi sebagai tempat jual-beli layaknya pasar tradisional, kini mal telah berubah fungsi dan makin kompleks. Mal telah menjelma menjadi sebuah pusat gaya hidup yang mampu menjawab hampir semua kebutuhan kaum urban.

Sentra belanja, hiburan, pusat kebugaran, salon, restoran, tempat nongkrong, kampus bahkan tempat ibadah, semua ada di dalam mal. Kehadiran mal dalam sebuah kota modern kini telah menjadi sebuah keniscayaan.

Kehadirannya yang mampu menyedot banyak orang, membuat mal menjadi "darling" baru di kalangan perusahaan pengembang properti. Dari yang tadinya hanya terpusat di Jakarta, pembangunan mal kini menyasar di kota satelit, khususnya Tangerang dan Bekasi.

Di kawasan Tangerang, khususnya Serpong, pengembang raksasa Sinar Mas Land melalui anak usahanya, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), siap membangun dua mal baru hingga 2013.

Managing Director Corporate Strategy & Services Sinar Mas Land Ishak Chandra menyebutkan satu mal bernama The Breeze seluas 13,5 hektare akan dibangun mulai Agustus 2012 di wilayah BSD Green Office Park.

Mal dengan konsep hijau yang diklaim akan menjadi lifestyle center pertama di Indonesia tersebut memakan biaya investasi sebesar Rp1 triliun, dengan biaya konstruksi sebesar Rp150 miliar.

"Satu mal lagi akan mulai dibangun 2013. Masih rahasia. Mal ini segmennya menengah ke atas. Kita ambil segmen yang lain hingga saling melengkapi," ujarnya pekan lalu.

Bergeser sedikit ke barat, PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) saat ini juga tengah membangun mal @ Alam Sutera yang berlokasi di kawasan superblok dan pusat bisnis Alam Sutera, Serpong. Pembangunan mal yang dimulai sejak 20 April 2010 tersebut membutuhkan biaya mencapai Rp550 miliar.

"Mal ini nantinya akan menjadi ikon tersendiri di kawasan Serpong," ucap Corporate Secretary ASRI Hendra Kurniawan.


Yang pasti keberadaan bangunan-bangunan baru tersebut nantinya akan menambah sesak jajaran portofolio mal yang sudah bertengger di wilayah memang tengah bergeliat pesat tersebut.

Saat ini, terdapat tujuh pusat belanja di kawasan Serpong. Mulai dari Summarecon Mal Serpong (SMS) Gading Serpong, Living World Alam Sutera, Serpong Plaza dan WTC Matahari di Jalan Raya Serpong, hingga BSD Plaza, BSD Junction, ITC BSD serta Teraskota di kawasan BSD City.

Di kawasan Bekasi, calon ikon baru kawasan tampaknya akan muncul seiring dengan beroperasinya Summarecon Mal Bekasi pada Juni 2013 mendatang. Dana sebesar Rp550 miliar telah dibenamkan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) selaku pengembang untuk pembangunan pusat perbelanjaan di atas lahan seluas 80.000 meter persegi tersebut.

Tidak mau kalah, perusahaan pengembang PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) juga siap membangun properti komersial Grand Metropolitan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menengah atas yang tinggal di kawasan Bekasi dan sekitarnya.

Presiden Direktur Metland Nanda Widya mengungkapkan, saat ini tingkat isian sewa bangunan komersial yang direncanakan mulai beroperasi pada pertengahan tahun 2013 telah mencapai 78%. "Total biaya pembangunan Grand Metropolitan mencapai Rp506 miliar," akunya. (MI/ICH)

Leave a Reply

Pembangunan Mal di Tangerang dan Bekasi Kian Gencar


Metrotvnews.com, Jakarta: Pusat perbelanjaan alias mal kini telah menjadi salah satu ikon penanda sebuah wilayah disebut sebagai kota.

Dari yang dulunya berfungsi sebagai tempat jual-beli layaknya pasar tradisional, kini mal telah berubah fungsi dan makin kompleks. Mal telah menjelma menjadi sebuah pusat gaya hidup yang mampu menjawab hampir semua kebutuhan kaum urban.

Sentra belanja, hiburan, pusat kebugaran, salon, restoran, tempat nongkrong, kampus bahkan tempat ibadah, semua ada di dalam mal. Kehadiran mal dalam sebuah kota modern kini telah menjadi sebuah keniscayaan.

Kehadirannya yang mampu menyedot banyak orang, membuat mal menjadi "darling" baru di kalangan perusahaan pengembang properti. Dari yang tadinya hanya terpusat di Jakarta, pembangunan mal kini menyasar di kota satelit, khususnya Tangerang dan Bekasi.

Di kawasan Tangerang, khususnya Serpong, pengembang raksasa Sinar Mas Land melalui anak usahanya, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), siap membangun dua mal baru hingga 2013.

Managing Director Corporate Strategy & Services Sinar Mas Land Ishak Chandra menyebutkan satu mal bernama The Breeze seluas 13,5 hektare akan dibangun mulai Agustus 2012 di wilayah BSD Green Office Park.

Mal dengan konsep hijau yang diklaim akan menjadi lifestyle center pertama di Indonesia tersebut memakan biaya investasi sebesar Rp1 triliun, dengan biaya konstruksi sebesar Rp150 miliar.

"Satu mal lagi akan mulai dibangun 2013. Masih rahasia. Mal ini segmennya menengah ke atas. Kita ambil segmen yang lain hingga saling melengkapi," ujarnya pekan lalu.

Bergeser sedikit ke barat, PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) saat ini juga tengah membangun mal @ Alam Sutera yang berlokasi di kawasan superblok dan pusat bisnis Alam Sutera, Serpong. Pembangunan mal yang dimulai sejak 20 April 2010 tersebut membutuhkan biaya mencapai Rp550 miliar.

"Mal ini nantinya akan menjadi ikon tersendiri di kawasan Serpong," ucap Corporate Secretary ASRI Hendra Kurniawan.


Yang pasti keberadaan bangunan-bangunan baru tersebut nantinya akan menambah sesak jajaran portofolio mal yang sudah bertengger di wilayah memang tengah bergeliat pesat tersebut.

Saat ini, terdapat tujuh pusat belanja di kawasan Serpong. Mulai dari Summarecon Mal Serpong (SMS) Gading Serpong, Living World Alam Sutera, Serpong Plaza dan WTC Matahari di Jalan Raya Serpong, hingga BSD Plaza, BSD Junction, ITC BSD serta Teraskota di kawasan BSD City.

Di kawasan Bekasi, calon ikon baru kawasan tampaknya akan muncul seiring dengan beroperasinya Summarecon Mal Bekasi pada Juni 2013 mendatang. Dana sebesar Rp550 miliar telah dibenamkan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) selaku pengembang untuk pembangunan pusat perbelanjaan di atas lahan seluas 80.000 meter persegi tersebut.

Tidak mau kalah, perusahaan pengembang PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) juga siap membangun properti komersial Grand Metropolitan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menengah atas yang tinggal di kawasan Bekasi dan sekitarnya.

Presiden Direktur Metland Nanda Widya mengungkapkan, saat ini tingkat isian sewa bangunan komersial yang direncanakan mulai beroperasi pada pertengahan tahun 2013 telah mencapai 78%. "Total biaya pembangunan Grand Metropolitan mencapai Rp506 miliar," akunya. (MI/ICH)

0 komentar:

Posting Komentar