Kamis, 27 September 2012

Lembur Setiap Hari Berbahaya Bagi Jantung

11 jam bekerja dalam sehari membuat jantung kelelahan.
Orang yang bekerja 10 sampai 11 jam per hari, bisa mengalami risiko serangan jantung. Ini temukan pada penelitian yang diakukan terhadap 6 ribu warga Inggris, selama 11 tahun.

Kepala penelitian Dr. Marianna Virtatnen, ahli epidemilogi dari Finish Institute of Occupational Health, University College London, bercerita dari penelitian yang dilakukan bersama timnya, hanya 369 responden yang tak mengalami gangguan jantung serta kerusakan pembuluh darah. Tapi pada responden yang bekerja 3 sampai 4 jam lebih lama dari waktu yang ditentukan (satu hari biasanya bekerja 7-8 jam) maka peluang untuk mengalami gangguan jantung naik hingga 60 persen. Sedangkan responden yang lembur hanya 1 sampai 2 jam dari waktu kerja, tak mengalami risiko yang sama.
Penyebabnya adalah tingkat stres yang tinggi karena bekerja seharian membuat responden tergoda untuk
merokok dan makan berlebihan. “Stres yang tinggi mengacaukan metabolisme tubuh kita, bahkan statusnya hampir sama dengan kondisi kita ketika sedang sakit,” Virtatnen menambahkan seraya menyebutkan penelitiannya telah dipublikasi dalam European Heart Journal.
Menanggapi penelitian ini, Gordon McInnes, profesor dari University of Glasgow’s Western Infirmary, bagi para dokter apa yang ditemukan Virtatnen adalah cara baru untuk mendeteksi gangguan jantung. “Ini adalah perspektif baru dan stres akibat kerja terlalu lama adalah penyebab baru yang dapat mengganggu kerja jantung,” ungkapnya.
Cobalah untuk mengingat bahwa tubuh kita butuh beristirahat. Dan ketika kita berbicara mengenai istirahat tubuh, artinya memberikan relaksasi fisik serta emosi. Maka pada long weekend nanti bersenang-senanglah agar segala penyebab stres bisa digantikan dengan senyum sumringah. (Siagian Priska)

Leave a Reply

Lembur Setiap Hari Berbahaya Bagi Jantung

11 jam bekerja dalam sehari membuat jantung kelelahan.
Orang yang bekerja 10 sampai 11 jam per hari, bisa mengalami risiko serangan jantung. Ini temukan pada penelitian yang diakukan terhadap 6 ribu warga Inggris, selama 11 tahun.

Kepala penelitian Dr. Marianna Virtatnen, ahli epidemilogi dari Finish Institute of Occupational Health, University College London, bercerita dari penelitian yang dilakukan bersama timnya, hanya 369 responden yang tak mengalami gangguan jantung serta kerusakan pembuluh darah. Tapi pada responden yang bekerja 3 sampai 4 jam lebih lama dari waktu yang ditentukan (satu hari biasanya bekerja 7-8 jam) maka peluang untuk mengalami gangguan jantung naik hingga 60 persen. Sedangkan responden yang lembur hanya 1 sampai 2 jam dari waktu kerja, tak mengalami risiko yang sama.
Penyebabnya adalah tingkat stres yang tinggi karena bekerja seharian membuat responden tergoda untuk
merokok dan makan berlebihan. “Stres yang tinggi mengacaukan metabolisme tubuh kita, bahkan statusnya hampir sama dengan kondisi kita ketika sedang sakit,” Virtatnen menambahkan seraya menyebutkan penelitiannya telah dipublikasi dalam European Heart Journal.
Menanggapi penelitian ini, Gordon McInnes, profesor dari University of Glasgow’s Western Infirmary, bagi para dokter apa yang ditemukan Virtatnen adalah cara baru untuk mendeteksi gangguan jantung. “Ini adalah perspektif baru dan stres akibat kerja terlalu lama adalah penyebab baru yang dapat mengganggu kerja jantung,” ungkapnya.
Cobalah untuk mengingat bahwa tubuh kita butuh beristirahat. Dan ketika kita berbicara mengenai istirahat tubuh, artinya memberikan relaksasi fisik serta emosi. Maka pada long weekend nanti bersenang-senanglah agar segala penyebab stres bisa digantikan dengan senyum sumringah. (Siagian Priska)

0 komentar:

Posting Komentar