|
Metrotvnews.com, Los Angeles:
Seorang pria California yang terkait dalam film anti-Islam yang memicu
kekerasan protes di seluruh dunia Muslim, Kamis (27/9), resmi ditahan.
Demikian dikatakan juru bicara pengadilan menjelang mendengar pembahasan
jaminan di Los Angeles.
Nakoula Basseley Nakoula, 55 tahun, telah diselidiki para petugas pengawas kejahatan untuk mencari tahu apakah dia melanggar syarat-syarat pembebasannya dari penjara tahun 2011 mengenai tuduhan penipuan bank sementara membuat film.
Sebagai syarat pembebasannya, ia dilarang mengakses internet atau menggunakan alias tanpa izin dari petugas pengawas kejahatan, catatan pengadilan menunjukkan.
Film anti-Islam yang melecehkan Nabi Muhammad SAW, "Innocence of Muslims" yang dibuat di AS menghebohkan dan membuat marah umat Muslim di seluruh dunia.
Terjadi unjuk rasa di banyak negara memprotes film tersebut sehingga menyebabkan jatuhnya banyak korban, di antaranya duta besar AS di Libia dan tiga stafnya yang tewas dalam amuk massa di Konsulat AS Benghazi.
Sekjen Perserikatan Bangsa Bangsa Ban Ki-moon, Rabu lalu menyatakan, pembuat film benci Islam yang memicu unjuk rasa keras di seluruh dunia Muslim, menyalahgunakan hak kebebasan dalam mengungkapkan pendapat.
"Pembuatan film itu adalah perbuatan tercela dan memalukan," sindir Sekjen PBB.
Film yang ditayangkan di internet dengan beberapa judul, termasuk "Innocence of Muslims" itu mengejek Nabi Muhammad SAW dan menggambarkannya sosok 'mata keranjang' dan bodoh.
Akibatnya film itu memicu beberapa hari kekerasan mematikan dan membenci Amerika Serikat di banyak negara Muslim.
"Kebebasan mengungkapkan pendapat seharusnya dan harus dijamin dan dilindungi ketika digunakan untuk keadilan umum, tujuan umum," kata Ban dalam jumpa pers.
"Tetapi ketika beberapa orang menggunakan kebebasan mengungkapkan pendapat untuk menghasut atau mempermalukan nilai dan keyakinan orang lain, maka itu tidak bisa dilindungi sedemikian rupa," katanya.
Aktris di film itu pada Rabu menggugat warga California, Amerika Serikat, pembuat film tersebut atas tuduhan penipuan dan fitnah.
Aktris bernama Cindy Lee Garcia itu mengatakan mendapat ancaman pembunuhan setelah film itu dipasang di YouTube.
Cindy, yang juga menggugat Google Inc dan YouTube, minta film tersebut dicabut dari YouTube, karena dianggap melanggar hak pribadi serta membahayakan nyawanya, demikian beberapa dari tuduhannya.
Langkah itu merupakan tuntutan hukum pertama terkait pembuatan film tersebut, yang diunggah ke jaringan Internet dalam bentuk cuplikan film dengan masa tayang 13 menit, termasuk "Innocence of Muslims".
Sementara itu, pertemuan tokoh agama Islam-Kristen yang diselenggarakan di Beirut, Lebanon, Senin, mengutuk film anti-Islam "Innocence of Muslims" tersebut, menurut laporan National News Agency (NNA).
Di dalam satu pernyataan pertemuan tingkat tinggi di Maroniete Siege, Birki, para peserta menekankan perlunya melindungi agama dari bermacam penghinaan dan serangan.
Mereka juga menyerukan pembentukan satu komite ahli hukum guna merancang pernyataan yang layak yang dapat dengan baik melindungi semua agama.(Ant/RZY)
Nakoula Basseley Nakoula, 55 tahun, telah diselidiki para petugas pengawas kejahatan untuk mencari tahu apakah dia melanggar syarat-syarat pembebasannya dari penjara tahun 2011 mengenai tuduhan penipuan bank sementara membuat film.
Sebagai syarat pembebasannya, ia dilarang mengakses internet atau menggunakan alias tanpa izin dari petugas pengawas kejahatan, catatan pengadilan menunjukkan.
Film anti-Islam yang melecehkan Nabi Muhammad SAW, "Innocence of Muslims" yang dibuat di AS menghebohkan dan membuat marah umat Muslim di seluruh dunia.
Terjadi unjuk rasa di banyak negara memprotes film tersebut sehingga menyebabkan jatuhnya banyak korban, di antaranya duta besar AS di Libia dan tiga stafnya yang tewas dalam amuk massa di Konsulat AS Benghazi.
Sekjen Perserikatan Bangsa Bangsa Ban Ki-moon, Rabu lalu menyatakan, pembuat film benci Islam yang memicu unjuk rasa keras di seluruh dunia Muslim, menyalahgunakan hak kebebasan dalam mengungkapkan pendapat.
"Pembuatan film itu adalah perbuatan tercela dan memalukan," sindir Sekjen PBB.
Film yang ditayangkan di internet dengan beberapa judul, termasuk "Innocence of Muslims" itu mengejek Nabi Muhammad SAW dan menggambarkannya sosok 'mata keranjang' dan bodoh.
Akibatnya film itu memicu beberapa hari kekerasan mematikan dan membenci Amerika Serikat di banyak negara Muslim.
"Kebebasan mengungkapkan pendapat seharusnya dan harus dijamin dan dilindungi ketika digunakan untuk keadilan umum, tujuan umum," kata Ban dalam jumpa pers.
"Tetapi ketika beberapa orang menggunakan kebebasan mengungkapkan pendapat untuk menghasut atau mempermalukan nilai dan keyakinan orang lain, maka itu tidak bisa dilindungi sedemikian rupa," katanya.
Aktris di film itu pada Rabu menggugat warga California, Amerika Serikat, pembuat film tersebut atas tuduhan penipuan dan fitnah.
Aktris bernama Cindy Lee Garcia itu mengatakan mendapat ancaman pembunuhan setelah film itu dipasang di YouTube.
Cindy, yang juga menggugat Google Inc dan YouTube, minta film tersebut dicabut dari YouTube, karena dianggap melanggar hak pribadi serta membahayakan nyawanya, demikian beberapa dari tuduhannya.
Langkah itu merupakan tuntutan hukum pertama terkait pembuatan film tersebut, yang diunggah ke jaringan Internet dalam bentuk cuplikan film dengan masa tayang 13 menit, termasuk "Innocence of Muslims".
Sementara itu, pertemuan tokoh agama Islam-Kristen yang diselenggarakan di Beirut, Lebanon, Senin, mengutuk film anti-Islam "Innocence of Muslims" tersebut, menurut laporan National News Agency (NNA).
Di dalam satu pernyataan pertemuan tingkat tinggi di Maroniete Siege, Birki, para peserta menekankan perlunya melindungi agama dari bermacam penghinaan dan serangan.
Mereka juga menyerukan pembentukan satu komite ahli hukum guna merancang pernyataan yang layak yang dapat dengan baik melindungi semua agama.(Ant/RZY)
0 komentar:
Posting Komentar