Kamis, 27 September 2012

Danau Ngipik, Bekas Tambang yang Menjadi Tempat Wisata dan Olahraga



<a href='http://openx.detik.com/delivery/ck.php?n=a1a68b27&cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://openx.detik.com/delivery/avw.php?zoneid=159&cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&n=a1a68b27' border='0' alt='' /></a>
Gresik - Danau Ngipik. Nama lokasi wisata di sekitar komplek industri di Kabupaten Gresik itu memang unik. Di sekitar danau tumbuh subur pepohonan yang membuat angin bertiup menjadi sejuk. Panasnya terik matahari pun seolah sirna.

Di sekeliling danau, bila di hari libur bakal banyak dijumpai wisatawan lokal yang menghabiskan waktu bersama keluarga. Tak sedikit pula, para penghobi memancing.

"Nyaman mancing di danau ini walau tak selalu mendapatkan ikan banyak. Anginnya juga sepoi-sepoi," kata Andre, warga Jalan Pahlawan Gresik yang ditemui. Andre memang selalu menghabiskan waktu liburan di danau yang biaya masuknya dikenakan tarif Rp 2000 itu.

Danau atau ada yang menyebutnya Telaga Ngipik itu awalanya adalah lahan tambang tanah liat milik PT Semen Gresik. Seluas hampir 20 hektar dieksploitasi, tambang bahan baku semen itu dikeruk dan menyisakan kubangan atau lubang.

Hijaunya pepohonan yang ditanami oleh PT Semen Gresik di sekitar danau menghapus kesan Gresik sebagai kota yang penuh polusi dan panas.

Di sekitar Danau Ngipik, juga banyak ditemui warung-warung makanan yang menggantungkan dari wisatawan yang berkunjung. Di warung-warung sederhana pinggir jalan, banyak dijumpai wisatawan yang menghabiskan waktu berjam-jam di lokasi wisata buatan itu.

Tak ketinggalan, danau tersebut juga dilengkapi permainan anak. Dua perahu motor yang setiap saat dapat digunakan untuk mengelilingi danau.

Ada 20 tempat duduk dalam kapal motor sepanjang 12 meter itu. Cukup membayar Rp 2500, setiap wisatawan bisa keliling danau menikmati panorama.

Selain sebagai tempat wisata alternatif, Danau Ngipik juga dimanfaatkan untuk olahraga ski air. Para atlit ski air bertaraf nasional pun rutin melakukan latihan di danau tadah hujan tersebut.

"Di sini cukup nyaman untuk latihan. Dan tidak perlu jauh-jauh," kata seorang pelatih ski air, Slamet saat ditemui, Minggu (5/8/2012). Pujian serupa juga mengalir dari pelatih ski air yang 'diimpor' dari Ausralia, Joel Wing.

Joel Wing yang mendapat misi membesut atlet Ski Air Jawa Timur untuk merebut medali emas di PON XVIII di Riau itu cukup senang dengan keberadaan danau yang multi fungsi itu. "Danaunya bagus untuk latihan," katanya.

Latihan para atlit ski air itu juga menjadi daya tarik bagi warga Gresik. Mereka menjadikan olahraga itu sebagai hiburan dan obyek hunting foto. Salah satunya adalah Satrio Mukti. Warga asli Jombang yang tinggal di sekitar Gresik Kota Baru itu pun rajin memotret atlit yang sedang berlatih.

"Ayo motret ski air, ada latihan," kata Satrio. Karyawan depo kontainer di kawasan Kalianak Surabaya itu pun juga rajin mempromosikan Danau Ngipik sebagai salah satu tujuan tempat wisata yang layak dikunjungi para penggemar fotografi melalui situs jejaring sosial facebook.

Namun patut diakui, keberadaan Danau Ngipik yang banyak menyimpan potensi kepariwisataan itu terkesan diabaikan oleh pemerintah setempat. Fasilitas penunjang juga masih perlu banyak pembenahan. Termasuk, promosi untuk menarik wisatawan pun kurang diperhatikan.

"Seandainya tempat duduk yang lebih nyaman banyak disedikan di sekitar danau tentu akan membuat wisatawan senang," kata Andre.

Sementara Direktur Utama PT Semen Gresik Dwi Soetjipto menyatakan bahwa perusahaan yang dipimpinnya sejak awal komitmen untuk tetap sebagai perusahaan yang ramah lingkungan.

Salah satu contohnya adalah Danau Ngipik. "Dulu itu tambang tanah liat. Tapi dengan program bina lingkungan, harus ada manfaat yang positif bagi masyarakat," kata Dwi Soetjipto.

Tak hanya lingkungan alam yang menjadi pusat perhatian Semen Gresik, sebagai wujud tanggungjawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) PT Semen Gresik komitmen meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Penyaluran CSR yang dilakukan Semen Gresik Foundation (SGF) selama ini adalah program pendidikan, ekonomi dan sosial untuk wilayah Gresik, Lamongan dan Tuban.

"Kita perusahaan 100 persen Indonesia, tentu perhatian kita juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya saat berbuka puasa dengan pimpinan media beberapa waktu lalu.

Leave a Reply

Danau Ngipik, Bekas Tambang yang Menjadi Tempat Wisata dan Olahraga



<a href='http://openx.detik.com/delivery/ck.php?n=a1a68b27&cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://openx.detik.com/delivery/avw.php?zoneid=159&cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&n=a1a68b27' border='0' alt='' /></a>
Gresik - Danau Ngipik. Nama lokasi wisata di sekitar komplek industri di Kabupaten Gresik itu memang unik. Di sekitar danau tumbuh subur pepohonan yang membuat angin bertiup menjadi sejuk. Panasnya terik matahari pun seolah sirna.

Di sekeliling danau, bila di hari libur bakal banyak dijumpai wisatawan lokal yang menghabiskan waktu bersama keluarga. Tak sedikit pula, para penghobi memancing.

"Nyaman mancing di danau ini walau tak selalu mendapatkan ikan banyak. Anginnya juga sepoi-sepoi," kata Andre, warga Jalan Pahlawan Gresik yang ditemui. Andre memang selalu menghabiskan waktu liburan di danau yang biaya masuknya dikenakan tarif Rp 2000 itu.

Danau atau ada yang menyebutnya Telaga Ngipik itu awalanya adalah lahan tambang tanah liat milik PT Semen Gresik. Seluas hampir 20 hektar dieksploitasi, tambang bahan baku semen itu dikeruk dan menyisakan kubangan atau lubang.

Hijaunya pepohonan yang ditanami oleh PT Semen Gresik di sekitar danau menghapus kesan Gresik sebagai kota yang penuh polusi dan panas.

Di sekitar Danau Ngipik, juga banyak ditemui warung-warung makanan yang menggantungkan dari wisatawan yang berkunjung. Di warung-warung sederhana pinggir jalan, banyak dijumpai wisatawan yang menghabiskan waktu berjam-jam di lokasi wisata buatan itu.

Tak ketinggalan, danau tersebut juga dilengkapi permainan anak. Dua perahu motor yang setiap saat dapat digunakan untuk mengelilingi danau.

Ada 20 tempat duduk dalam kapal motor sepanjang 12 meter itu. Cukup membayar Rp 2500, setiap wisatawan bisa keliling danau menikmati panorama.

Selain sebagai tempat wisata alternatif, Danau Ngipik juga dimanfaatkan untuk olahraga ski air. Para atlit ski air bertaraf nasional pun rutin melakukan latihan di danau tadah hujan tersebut.

"Di sini cukup nyaman untuk latihan. Dan tidak perlu jauh-jauh," kata seorang pelatih ski air, Slamet saat ditemui, Minggu (5/8/2012). Pujian serupa juga mengalir dari pelatih ski air yang 'diimpor' dari Ausralia, Joel Wing.

Joel Wing yang mendapat misi membesut atlet Ski Air Jawa Timur untuk merebut medali emas di PON XVIII di Riau itu cukup senang dengan keberadaan danau yang multi fungsi itu. "Danaunya bagus untuk latihan," katanya.

Latihan para atlit ski air itu juga menjadi daya tarik bagi warga Gresik. Mereka menjadikan olahraga itu sebagai hiburan dan obyek hunting foto. Salah satunya adalah Satrio Mukti. Warga asli Jombang yang tinggal di sekitar Gresik Kota Baru itu pun rajin memotret atlit yang sedang berlatih.

"Ayo motret ski air, ada latihan," kata Satrio. Karyawan depo kontainer di kawasan Kalianak Surabaya itu pun juga rajin mempromosikan Danau Ngipik sebagai salah satu tujuan tempat wisata yang layak dikunjungi para penggemar fotografi melalui situs jejaring sosial facebook.

Namun patut diakui, keberadaan Danau Ngipik yang banyak menyimpan potensi kepariwisataan itu terkesan diabaikan oleh pemerintah setempat. Fasilitas penunjang juga masih perlu banyak pembenahan. Termasuk, promosi untuk menarik wisatawan pun kurang diperhatikan.

"Seandainya tempat duduk yang lebih nyaman banyak disedikan di sekitar danau tentu akan membuat wisatawan senang," kata Andre.

Sementara Direktur Utama PT Semen Gresik Dwi Soetjipto menyatakan bahwa perusahaan yang dipimpinnya sejak awal komitmen untuk tetap sebagai perusahaan yang ramah lingkungan.

Salah satu contohnya adalah Danau Ngipik. "Dulu itu tambang tanah liat. Tapi dengan program bina lingkungan, harus ada manfaat yang positif bagi masyarakat," kata Dwi Soetjipto.

Tak hanya lingkungan alam yang menjadi pusat perhatian Semen Gresik, sebagai wujud tanggungjawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) PT Semen Gresik komitmen meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Penyaluran CSR yang dilakukan Semen Gresik Foundation (SGF) selama ini adalah program pendidikan, ekonomi dan sosial untuk wilayah Gresik, Lamongan dan Tuban.

"Kita perusahaan 100 persen Indonesia, tentu perhatian kita juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya saat berbuka puasa dengan pimpinan media beberapa waktu lalu.

0 komentar:

Posting Komentar